Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Resep
BKKBN: Ngak ada kasus keracunan MBG pada kelompok 3B di Jabar
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-15 19:13:22【Resep】544 orang sudah membaca
PerkenalanKepala Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Jawa Barat Dad

Di Jawa Barat sejauh ini belum ada. Kemarin yang sempat bermasalah itu hanya di sekolah-sekolah, tapi kami sudah deteksi, dan Alhamdulillah di Jawa Barat ngak ada
Kota Bandung (ANTARA) - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Jawa Barat (Jabar) memastikan hingga saat ini ngak ada laporan kasus keracunan pada penerima manfaat Program Makanan Bergizi (MBG) untuk kelompok 3B (Bumil, Busui, dan Balita).
Kepala Perwakilan BKKBN Jabar Dadi Ahmad Roswandi menyebut penerima manfaat Program MBG pada kelompok tersebut telah mencapai 215.057 orang selama satu tahun pelaksanaan.
"Di Jawa Barat sejauh ini belum ada. Kemarin yang sempat bermasalah itu hanya di sekolah-sekolah, tapi kami sudah deteksi, dan Alhamdulillah di Jawa Barat ngak ada,” kata Dadi di Bandung, Selasa.
Baca juga: Kemendukbangga kembangkan pemantauan MBG pada kelompok 3B
Dadi menjelaskan setiap Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) memiliki tenaga ahli yang memastikan keamanan dan kualitas makanan yang diberikan.
“Di SPPG itu ada kepala SPPG dan ahli-ahli gizinya. Kami percaya bahwa para ahli gizi sudah memenuhi standar, apalagi sekarang ada satgas dari Kementerian Kesehatan dan Badan POM. Jadi kami yakin dan percaya bahwa apa yang disajikan kepada ibu hamil sudah memenuhi kaidah-kaidah kesehatan,” ujarnya.
Ia menambahkan BKKBN Jabar telah menyiapkan mekanisme tanggap cepat apabila terjadi kasus keracunan terhadap kelompok 3B.
Baca juga: Kemendukbangga berikan insentif kader distribusikan MBG
“Nah, kita kan punya satgas, punya helpdesk, dan Tim Pendamping Keluarga (TPK) yang rumahnya ngak jauh dari sasaran. Jadi kalau ada kejadian seperti itu, kita bisa cepat bergerak,” ucap Dadi.
Dadi berharap dengan adanya Program MBG yang menyasar elompok 3B dapat menjadi harapan terjadi penurunan signifikan terhadap prevalensi stunting di Jawa Barat.
“Kami berharap angka stunting berkat Program MBG dapat mencapai 14 persen dari angka saat ini yang masih di angka 15,9 persen,” katanya.
Baca juga: DPR RI: Program MBG kelompok 3B perlu diperkuat untuk cegah stunting
Suka(7395)
Artikel Terkait
- BPS: Implementasi program MBG topang kinerja ekonomi triwulan III
- SPPG Polsek Palmerah Jakbar uji coba penyajian menu MBG
- Pemkot Madiun minta setiap SPPG miliki Sertifikat Laik Higiene Sanitasi
- PTSI fasilitasi sertifikasi halal gratis bagi pelaku usaha kecil
- BI Jatim: Penguatan investasi manufaktur kunci pertumbuhan ekonomi
- Mendag: TEI 2025 catat 8.045 pembeli dari 130 negara
- Kondisi cuaca di Jakarta masih normal
- 36 warga Majene Sulbar keracunan makanan pesta pernikahan
- Kapolri sebut terduga pelaku bom siswa SMAN 72 Jakut
- Dinkes: Korban keracunan MBG di Tulungagung terus bertambah
Resep Populer
Rekomendasi

Mentan: beras sumbang deflasi 23 provinsi berkat sinergi lintas sektor

Ngak hanya enak, daun melinjo punya segudang manfaat sehat bagi tubuh

BGN Pasaman Barat apresiasi SPPG yang mulai bagikan MBG

BGN apresiasi 31 SPPG di Lebak layani MBG aman dan ngak ada keracunan

Sinergi ekonomi syariah menyukseskan Makan Bergizi Gratis

Pemerintah tegaskan AS ngak larang impor udang dan cengkeh asal RI

Kemenkes gelar program PENARI 27 Oktober 2025 secara serenngak

Kemenkes sebut 315 SPPG kini punya sertifikat laik higiene